Dilihat: 5 Penulis: Editor Situs Waktu Publikasi: 27-04-2023 Asal: Lokasi
Plastik merupakan bahan sintetis yang terbuat dari polimer yang dapat dibentuk menjadi berbagai macam bentuk dan bentuk. Mereka ringan, tahan lama, dan memiliki beragam aplikasi. Kebutuhan akan plastik telah meningkat secara eksponensial dalam beberapa dekade terakhir karena keserbagunaan dan efektivitas biayanya.
Sejarah plastik dimulai pada zaman kuno, ketika polimer alami seperti karet dan lak digunakan. Plastik sintetis pertama, Bakelite, ditemukan pada tahun 1907 oleh Leo Baekeland. Sejak saat itu, perkembangan plastik semakin meningkat, sehingga mengarah pada terciptanya material baru dengan sifat unik.
Plastik dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori utama: termoplastik, plastik termoset, dan plastik biodegradable.
Termoplastik adalah plastik yang dapat dicairkan dan dibentuk kembali berkali-kali tanpa mengubah struktur kimianya. Bahan-bahan ini biasa digunakan dalam produk sehari-hari dan dapat dengan mudah didaur ulang. Beberapa jenis termoplastik yang paling umum meliputi:
Polyethylene adalah plastik serbaguna yang banyak digunakan dalam industri pengemasan, konstruksi, dan otomotif. Ringan, kuat, dan tahan terhadap kelembapan dan bahan kimia.
Polypropylene adalah plastik kuat dan tahan lama yang biasa digunakan dalam produksi kemasan makanan, tekstil, dan peralatan medis. Ringan dan tahan terhadap kelembapan, bahan kimia, dan panas.
Polivinil Klorida, juga dikenal sebagai Lembaran Plastik PVC , adalah plastik serbaguna yang digunakan dalam berbagai aplikasi, mulai dari pipa ledeng dan kabel listrik hingga peralatan medis dan pakaian. Ini kuat, ringan, dan tahan terhadap kelembapan dan bahan kimia.
Polystyrene adalah plastik ringan yang biasa digunakan dalam kemasan, insulasi, dan peralatan makan sekali pakai. Namun, bahan ini tidak dapat terurai secara hayati dan membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai, sehingga berkontribusi terhadap masalah polusi plastik. Dalam beberapa tahun terakhir, terdapat dorongan untuk mengganti polistiren dengan bahan yang lebih ramah lingkungan, seperti plastik dan produk kertas yang dapat terbiodegradasi.
Plastik termoset adalah plastik yang mengeras secara permanen setelah diawetkan atau dipanaskan. Mereka tidak dapat dicairkan atau dibentuk kembali setelah ditetapkan. Beberapa jenis plastik termoset yang paling umum meliputi:
Resin fenolik umumnya digunakan untuk memproduksi komponen listrik, laminasi, dan pelapis. Mereka tahan panas, kuat, dan memiliki sifat insulasi listrik yang baik.
Resin urea-formaldehida digunakan untuk memproduksi perekat, tekstil, dan papan partikel. Mereka tahan lama dan tahan terhadap panas dan bahan kimia.
Resin epoksi digunakan dalam berbagai aplikasi, mulai dari perekat dan pelapis hingga elektronik dan ruang angkasa. Mereka kuat, tahan lama, dan memiliki sifat perekat yang sangat baik.
Plastik biodegradable dapat diurai menjadi senyawa alami oleh mikroorganisme sehingga ramah lingkungan. Beberapa jenis plastik biodegradable yang paling umum meliputi:
Plastik berbahan dasar pati terbuat dari sumber daya terbarukan seperti jagung atau kentang. Bahan-bahan ini dapat terurai secara hayati dan memiliki banyak kegunaan, mulai dari kemasan hingga peralatan makan sekali pakai.
Plastik berbahan dasar selulosa terbuat dari bahan tanaman seperti kapas atau pulp kayu. Bahan-bahan ini dapat terurai secara hayati dan dapat digunakan dalam kemasan makanan dan peralatan medis.
Plastik asam polilaktat (PLA) terbuat dari sumber daya terbarukan seperti jagung atau tebu. Bahan-bahan ini dapat terurai secara hayati dan dapat digunakan dalam berbagai aplikasi, mulai dari pengemasan hingga tekstil.
Plastik digunakan dalam berbagai aplikasi karena keserbagunaan dan efektivitas biayanya. Beberapa kegunaan plastik yang paling umum meliputi:
Plastik biasa digunakan dalam kemasan, antara lain wadah makanan dan minuman, tas, dan bahan pembungkus.
Plastik digunakan dalam konstruksi untuk insulasi, atap, dan perpipaan.
Plastik digunakan dalam industri otomotif untuk komponen seperti dashboard, bumper, dan pelapis.
Plastik digunakan dalam bidang medis untuk perangkat seperti jarum suntik, kateter, dan implan.
Plastik digunakan dalam elektronik untuk komponen seperti casing, konektor, dan papan sirkuit.
Plastik mempunyai kelebihan dan kekurangan. Beberapa manfaat plastik antara lain:
Hemat biaya
Ringan
Tahan lama
Serbaguna
Itu dapat dengan mudah dibentuk menjadi berbagai bentuk dan bentuk
Dapat didaur ulang
Tidak dapat terurai secara hayati
Ini dapat melepaskan bahan kimia berbahaya saat dipanaskan atau dibakar
Hal ini dapat menyebabkan polusi jika tidak dibuang dengan benar
Dampak plastik terhadap lingkungan telah menjadi perhatian yang signifikan karena penumpukan sampah plastik di tempat pembuangan sampah dan lautan. Polusi plastik dapat membahayakan satwa liar dan ekosistem dan memerlukan waktu ratusan tahun untuk terurai. Daur ulang adalah salah satu cara untuk mengurangi dampak plastik terhadap lingkungan, namun hal ini hanya kadang-kadang dapat dilakukan. Plastik biodegradable menawarkan solusi yang menjanjikan terhadap masalah polusi plastik.
Plastik telah menjadi bagian integral dari kehidupan kita karena keserbagunaannya dan efektivitas biayanya. Memahami berbagai jenis plastik dan kegunaannya dapat membantu kita mengambil keputusan yang tepat mengenai penggunaannya. Meskipun plastik memiliki kelebihan, plastik juga memiliki kelemahan terhadap lingkungan. Pengembangan plastik biodegradable menawarkan solusi yang menjanjikan terhadap masalah polusi plastik.